Tragedi di Desa Bantan OKU Timur, Anak Kandung Gorok Leher Ibu hingga Tewas

oleh
Tragedi di Desa Bantan OKU Timur, Anak Kandung Gorok Leher Ibu hingga Tewas
Tragedi di OKU Timur, seorang anak kandung tega gorok leher ibunya hingga tewas di Desa Bantan. Polisi selidiki kasus dugaan ODGJ. Foto: Istimewa

OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Warga Desa Bantan, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten OKU Timur dìgegerkan dengan peristiwa tragis pada Selasa malam, 9 September 2025.

Seorang pria bernama Jauhari (37) tega menghabisi nyawa ibunya sendiri, Sulzana (66), dengan cara menggorok leher korban hingga meninggal dunia dì tempat kejadian.

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di OKU, Pran Nekat Habisi Ritamah, Takut Aksi Terbongkar

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, insiden berdarah itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB di rumah korban.

Tanpa alasan yang jelas, pelaku menyerang ibunya menggunakan senjata tajam hingga leher korban hampir putus.

BACA JUGA: Grebek Cafe di Desa Sri Mulyo, Polres OKU Timur Tangkap Bandar Ekstasi

Korban langsung meninggal di lokasi kejadian sebelum sempat mendapat pertolongan.

Peristiwa ini sontak membuat heboh warga sekitar. Kepala Desa Bantan, Let Kenedi, yang menjadi salah satu saksi, segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian.

Identitas Korban dan Pelaku

 

Korban dìketahui bernama Sulzana (66), ibu rumah tangga, warga Desa Bantan, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur.

BACA JUGA: Tragis! Pjs Kades Bangun Rejo OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung

Sementara, pelaku Jauhari bin Ten (37), anak kandung korban, warga Desa Bantan.
Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

Kepala Desa Bantan, Kenedi, yang menjadi saksi pertama di lapangan, membenarkan peristiwa itu.

Menurutnya, pelaku Jauhari dìduga memang sudah lama hidup dengan kondisi kejiwaan tidak stabil.

“Pelaku ini tidak waras (ODGJ). Setelah kejadian, dia tidak pergi, malah diam saja dì tempat itu. Warga yang kaget langsung melapor kepada kami,” kata Kenedi, Rabu (10/9/2025).

BACA JUGA: Tega Sètùbùhì Anak Kandung Selama Bertahun-tahun, Iwan Petani Asal Bunga Mayang OKU Timur Dìcokok Polisi

Kenedi menuturkan, Jauhari hanya tinggal berdua dengan ibunya sejak sang ayah meninggal dunia.

Keluarga sebenarnya sudah berupaya keras membawa Jauhari berobat, baik secara medis maupun alternatif. Bahkan, ia pernah dìrujuk ke Palembang untuk menjalani pengobatan jiwa.

No More Posts Available.

No more pages to load.