MALANG, IDSUMSEL.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta memastikan bahwa penembakan gas air mata terhadap oknum suporter Arema FC dìatas tribune saat kerusuhan terjadi sudah sesuai dengan prosedur.
Hal itu sebagai upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkistis.
“Para suporter berlarian ke salah satu titik dì Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas,” ungkapnya dalam konferensi pers dì Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.
Namun, Nico memastikan bahwa dari sekitar 42.288 memenuhi tribune, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.
“Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter,” katanya.
“Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini,” ujarnya.
Nico Afinta menyebut ada 127 korban tewas atas insiden tersebut, dua dì antaranya anggota kepolisian.
“Dari jumlah itu, 34 orang tewas dì Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas dì rumah sakit,” katanya.