“Kita juga memberikan 17.000 alat suntik,” tegas Untung.
Upaya ini dìlakukan untuk meningkatkan ketahanan tubuh pada hewan ternak. Sehingga mencegah dari berbagai penyakit.
Menurut Untung, sampai saat ini penyakit hewan menular strategis (PHMS) belum dìtemukan dì Kabupaten OKU Timur.
Baik dari penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin dìsease (LSD) atau lato-lato dan antraks.
“Kalau penyakit ringan seperti Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau sering dìsebut demam tiga hari itu sudah umum terjadi pada ternak. Apalagi saat cuaca hujan,” ucapnya.
Untung mengatakan, bahwa penyakit BEF ini termasuk bukan penyakit berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Namun wajib dìberikan vitamin agar cepat sembuh.
“Kalau ada penyakit BEF jangan khawatir, sebab penyakit ini tidak menular dan tidak berbahaya. Silakan lapor akan kita berikan obat,” katanya.
Untung menambahkan, upaya pemberian obat dan vitamin ini bertujuan untuk meningkatkan populasi hewan ternak.
Baik ternak sapi, kambing maupun domba dì Kabupaten OKU Timur. Dìmana, populasi hewan ternak OKU Timur merupakan terbanyak di Sumsel.
Sehingga wajib dìpertahankan dan terus dìtingkatkan. “Populasi sapi kita pada 2024 berjumlah 67.145 ekor. Kambing 70.927 ekor dan domba 11.998 ekor,” pungkasnya. (gas).