PALEMBANG, IDSUMSEL.COM – Bandar narkoba kelas kakap di Desa Campang Tiga Ulu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan berhasil dìtangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan.
Agus Sulaiman alias Cik Agus (39) merupakan seorang bandar narkoba yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dari beberapa polres dì Sumsel.
BACA JUGA: Ungkap 26 Kasus, Satres Narkoba OKU Tangkap 32 Tersangka
Cik Agus dìkenal sangat licin dan memiliki jaringan kuat yang selama ini melindunginya. Bahkan saat penangkapan pada Minggu (16/11), pelaku sempat melawan.
Namun, Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Sumsel dengan dukungan personel Brimob berhasil meringkus pelaku setelah sebelumnya berkali-kali mendapat perlawanan.
BACA JUGA: IRT Ditangkap Saat Transaksi Narkoba di Halaman Minimarket
Bandar Disebut Mirip “Robin Hood” dan Dilindungi Pendukungnya
Dirresnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Yulian Perdana SIK mengungkapkan, Cik Agus merupakan bandar besar yang telah lama menjadi target utama kepolisian.
“Sudah berulangkali anggota kesulitan menangkapnya. Dìa bisa dìkatakan seperti ‘robinhood’ dì wilayahnya, mirip H Sutar dì OKI,” ujar Yulian.
Rumah Cik Agus dìketahui paling mewah dì lingkungannya, dan ia membangun pengaruh dengan menggalang preman, pelaku kejahatan, hingga sejumlah oknum masyarakat.
BACA JUGA: Gerebek Bisnis Prostitusi di OKU Timur, Polisi Ciduk Muncikari dan Dua PSK
“Masyarakat yang dekat dengannya bisa membeli dan memakai sabu dì rumah istri mudanya,” jelasnya.
Upaya Penangkapan Sebelumnya Diwarnai Perlawanan
Yulian menyebut upaya penangkapan pada Juli lalu gagal karena mendapat perlawanan keras dari kelompok Cik Agus. Bahkan sempat dìwarnai ancaman pembakaran.
“Resistensi dari masyarakat pendukungnya cukup tinggi. Karena ada anggota kita hampir dìbakar massa, akhirnya kita mundur,” bebernya.
BACA JUGA: Pengakuan Mùcìkàri Pròstitusi dì OKU Timur Tawarkan Kencan Rp 1,3 Juta, Ternyata Korban Mau Beli ini
Menurut Yulian, sebenarnya masyarakat sudah lama mengetahui sepak terjang Cik Agus, namun warga takut karena tekanan antek-anteknya.


