Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi mengatakan, simulasi pengamanan ini berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada 2024.
Kendati Pilkada dì Kabupaten OKU Timur sejauh ini relatif kondusif. Namun antisipasi masih wajib dìlakukan.
“Tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak yang meningkat. Sehingga situasi politik menjadi tidak aman, ” ujarnya.
Perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan masyarakat kata Kapolres, bisa menjadi pemicu terjadinya kerusuhan.
Karena perbedaan itu, menimbulkan rasa tidak puas. Baik pada penyelenggara pemilu maupun kepada lawan politik.
“Latihan Sispamkota ini perlu, sehingga kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, ” ungkapnya.
Potensi kerawanan sambung Kapolres, dapat terjadi dì setiap tahapan Pilkada. Entah itu berupa pelanggaran maupun tindak pidana Pemilu.
“Ini harus dìtangani dengan profesional, transparansi dan akuntabel, ” tuturnya.
Untuk menjaga stabilitas Pilkada serentak, Polres OKU Timur mensiagakan 362 personel. Mereka dì sebar dì 20 kecamatan dì OKU Timur.