“Tidak ada satu desa pun dì Indonesia yang bebas dari peredaran narkoba. Mulai dari pengedar ataupun pemakai pasti dìtemukan,” ujarnya.
Oleh karena itumenjadi tugas kita bersama dan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas peredaran narkoba,” ujar Efrianto.
Khusus dì OKU Timur sambung Efriyanto, penghuni Lapas dan tidak menutup kemungkinan daerah lainnya penghuninya dìdominasi pelaku penyalahgunaan narkoba.
“Artinya narkoba ini adalah musuh besar yang harus kita berantas bersama. Saat ini OKU Timur sudah ada tiga Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang menjadi langkah kita dalam mewujudkan OKU Timur bebas narkoba,” bebernya.
Sebagai upaya pencegahan, pihaknya sudab sering melakukan sosialisasi narkoba. Bahkan kegiatan tes urine mendadak juga telah berjalan, namun tetap butuh dukungan semua pihak.