“Untuk menjadi politisi yang mudah dijangkau, kita harus betul-betul terbuka dan mudah dijangkau masyarakat. Jangan menjadi politisi anti gores, selalu menjaga jarak, baik di internal maupun eksternal,” jelasnya.
Ia mengibaratkan, politisi anti gores bisa d ikatakan seorang yang duduk di kursi wakil rakyat, namun tidak pernah memikirkan harapan dan keinginan masyarakat.
“Kita harus bercermin setiap saat, sehingga bisa menyadari siapa kita dulu dan siapa kita saat ini,” katanya.
Selain itu, Deru meminta kader NasDem harus sadar konsekuensi berpolitik. Sebab politik itu kekuatannya tidak bisa d iukur dengan elektoral saja. Namun harus berkesinambungan antara partai dan pelaku politik. Serta tetap istiqomah.
“Politik santun menjadi umpan besar bagi keberlangsungan proses tumbuh kembangnya NasDem, tanpa mengorbankan etika dalam berpolitik khsusnya di wilayah OKU Raya,” cetusnya.
Wikayah OKU Raya (OKU, OKU Timur dan OKU Selatan) adalah wilayah yang punya ikatan moril sendiri bagi NasDem. Bukan karena Ketua DPW putra asli OKU Raya.
Namun banyak hal yang menimbulkan ikatan batin dan konstituen ini sangat melekat. Karena memang sejak dahulu NasDem sangat berperan penting dengan kemajuan daerah.
“Saya menjadi pelaku sejarah secara langsung. Melihat kondisi kedewasaan yang tumbuh, karena masyarakat semakin jeli melihat melihat kader-kader Partai. Untuk itu hal ini menjadi acuan untuk kita merebut hati masyarakat dan meraih kemenangan pada Pemilu 2024,” tambahnya.