Dìmana, untuk perkara perkawinan izin poligami 1 perkara, cerai talak 205 perkara dan cerai gugat 625 perkara.
“Jadi total perkara perceraian tahun 2023 sebanyak 830 perkara. Lebih rendah dari 2024,” ungkapnya.
Lalu untul harta bersama 4 perkara, penguasaan anak 2 perkara dan pewalian 6 perkara. Kemudian, asal usul anak 8 perkara, isbat nikah 399, dispensasi kawin 38 perkara.
Sedangkan, perkara dìluar perkawinan ada ekonomi syariah 3 perkara, pewarisan 2 perkara. Lalu penetapan ahli waris 4 perkara.
Ja’far menyampaikan, upaya pencegahan perceraian meliputi meningkatkan kerharmonisan antara suami istri.
Salah satunya dengan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan pertengkaran.
“Jika semua dapat berjalan dengan baik, maka suasana dalam rumah tangga dapat adem ayem,” pungkasnya. (gas).