Kasus Tèwà4snya Rifki Rifaldi, Psikolog Diana Putri Arini Nilai Pelaku Tak Niat Mèmbùnùh, Tapi Ada Agresi Kejàhàtan

oleh
Diana Putri Arini, M.A., M.Psi Dosen Psikologi Universitas Katolik Musi Charitas Palembang. Foto: Istimewa/idsumsel

Meski demikian, kejadian ini memang pelaku sudah ada modusnya ke korban. Yakni ada tindakan cara atau ada modus instrumental.

Tetapi niat untuk mencelakai korban, sampai meninggal dunia itu enggak ada dìanya (pelaku).

“Kita bisa baca, dìsana dìa (pelaku) mencoba melarikan dìri, bahkan tempat bibinya, ada rasa penyesalan juga,” tambahnya.

Selain itu, bisa dìlihat pertama dalam usianya tersangka masih 15 tahun dan ini masih usia remaja.

“Jadi tersangka ini tidak bisa mempertimbangkan konsekuensi ke depannya,” ujarnya.

Barangkali tambahnya, yang tersangka harapkan adalah ingin mendapatkan barang milik korban. Tetapi ia tidak mempertimbangkan konsekuensinya.

“Apalagi kan korbannya usianya baru 13 tahun ya dan masih dìbawah dia (pelaku). Karena masih muda ya jadi tenaganya itu kan berbeda,” terangnya.

Saat dìtanya apakah ada tanda-tanda tersangka ini memiliki psikopat atau bukan, Dìana menjelaskan, bahwa seorang psikopat itu pembunùhannya rapi dan cerdas.

Sedangkan yang dìlakukan tersangka ini tekesan terburu-buru dan amatiran. “Tersangka tidak ada tanda-tanda perilaku psikopat,” ucapanya.

Kalau yang memiliki psikopat pèmbùnuhannya rapi dan cerdas. “Ini dari modus dan TKP serta cara kejahatannya terburu-buru, cemas dan amatir,” ucapnya.

Apalagi lanjut Dìana, pelaku ini sudah putus sekolah sejak dìbangku Sekolah Dasar (SD). Bisa dìpahami bahwa intelektualnya rendah.

“Maka dari itu, pelaku kurang mampu mempertimbangkan risiko dan akibat. Kontrol dìrinya rendah dan kemampuan pemecahan masalahnya buruk,” pungkas Founder Lentera Jiwa Palembang ini. (gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.