“Maulana yang ada dì Thailand dia bilang, Insya Allah tak lama lagi sampai ke sana (Mekkah, red). Dan memang lebih cepat (tiba di Mekkad,rec) daripada yang saya perkirakan,” tukasnya
Setelah beberapa pekan dì Thailand, perjalanan Hidayatullah ke Mekkah seakan terbuka lebar. Dìa berhasil melewati beberapa negara.
Dari Malaysia, Thailand, India, Oman, Turki kemudian Jordan kemudian Arab Saudi. Perjalanan dari Thailand menuju arab Saudi, Hidayatullah menggunakan pesawat. Dan itu semua pertolongan Allah.
“Ramadhan saya sudah sampai dì Mekkah. Hebatnya Allah, dari pertama saya berangkat sampai hari ini saya nggak pernah beli makanan untuk sendiri. Selalu ada yang memberi,” ucapnya lagi
Tidak hanya itu, yang luar biasa, istrinya dì Kepulauan Riau, sejak Hidayat berangkat, hingga kini ada dì Mekkah, tak pernah membeli beras, karena banyak yang memberi.
“Ajibnya lagi, istri saya mengatakan sampai hari ini dìa nggak pernah beli Beras. Ada yang ngasih terus dari semenjak berangkat nggak pernah beli beras sampai hari ini,” katanya.
“Berapa hari yang lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala kasih rezeki, jadi saya bagi buat orang tua saya Rp 3 juta, buat istri saya Rp 3 juta. Memang benar kalau dì jalan Allah, Allah akan tolong kita,” tambahnya.
Niat Hidayatullah menunaikan ibadah Haji berawal dari majlis taklim dì masjid dekat rumahnya.
Teman-temannya bilang, jika mau cepat menunaikan ibadah haji, sering sering baca Fadilah. Ia kemudian membaca fadilah bersama keluarga di rumah.
Tak lama kemudian, saya bermimpi salat dì Baitullah. Kemudian saya ceritakan Ibu dan bapak saya, musyawarah akhirnya, bismillah berangkat,” cerita Hidayatullah.
“Naik haji dengan menggunakan sepeda, Hidayatulllah bermodalkan uang Rp 15 juta. “Tapi alhamdulillah sudah Allah ganti semuanya,” tutupnya. (**).
