Kunjungi Sekolah, Bertanya Seperti APH, Oknum LSM Bikin Kepsek se-OKU Timur Resah

oleh
Ilustrasi/net

“Jika yang kami lakukan salah, tentu aparat penegak hukum yang lebih dulu memberikan tindakan. Kami sangat menyayangkan jika okmum LSM atau wartawan bisa turut ikut memeriksa, sebab bukan kapasitasnya,” bebernya.

Sementara, salah satu Kepala Sekolah SMA di Kabupaten OKU Timur juga merasakan hal serupa. Bahkan pihaknya tidak nyaman dengan kedatangan LSM yang nyambi sebagai orang media atau wartawan.

Sebab, mereka sering kali menanyakan sesuatu yang selalu menduga-duga dan tidak sesuai dengan faktanya.

“Saya pernah ditanya masalah kegiatan eskul yang menurut mereka selama pandemi ini tidak berjalan. Sontak saya langsung memperlihatkan hasil juara-juara pencapaian eskul siswa selama pandemi,” bebernya.

Mereka berasumsi sambungnya, bahwa selama pandemi eskul sekolah tidak jalan, dan dananya dìmakan pihak sekolah.

“Setelah saya liatkan hasil prestasi siswa-siswi selama mengikuti eskul online mereka diam. Hal ini tentu membuat resah, jika ingin mengangkat sesuatu untuk kemajuan dan kebaikan kami tentu sangat terbuka,” katanya.

Selain itu, ia  juga mengajak kepada kepala sekolah lainnya agar jangan takut menghadapi oknum seperti ini. Sebab apapun kebijakan yang dìlaksanakan sekolah tentu ada dasar, acuan dan juklak juknisnya.

“Namun harapan kita agar pihak berwenang dapat mengambil sikap atas kejadian seperti ini. Sehingga keberlangsungan dunia pendidikan tidak terganggu oleh oknum-oknum seperti ini,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin SPd MM sangat menyayangkan adanya ulah oknum LSM dan wartawan seperti ini.

Sebab menurut Wakimin, jika memang oknum tersebut merupakan wartawan dan LSM profesional, tentu mempunyai etika dan intelektual tinggi dalam melakukan tugasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.