“Stunting bukan hanya masalah gizi. Ini berkaitan dengan masa depan daerah karena mempengaruhi kecerdasan, perkembangan otak, dan produktivitas anak kelak,” jelas Zaenal.
Selain pemberian bantuan gizi, DPPKB juga mengedepankan edukasi pola asuh, peningkatan ketahanan pangan keluarga. Serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Zaenal menegaskan, keberadaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap desa dan kelurahan merupakan ujung tombak dalam pendampingan serta deteksi dini keluarga yang berisiko stunting.
Karena itu, ia mendorong sinergi antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, dan seluruh elemen masyarakat agar intervensi berjalan efektif dan berkelanjutan.
Pihaknya berharap bantuan ini dapat menurunkan angka keluarga berisiko stunting dì Desa Trimo Harjo khususnya dan OKU Timur umumnya.
BACA JUGA: Bandar Narkoba Kelas Kakap di Campang Tiga Ulu OKU Timur Ditangkap
“Ini adalah komitmen bersama untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tambahnya. (gas).







