Pasca Bulog Impor Beras, Petani di OKU Timur Cemas Harga Gabah dan Beras Terjun Bebas

oleh
Petani padi dì Kabupaten OKU Timur saat melakukan panen raya. Foto: indra/idsumsel.com

Ia menjelaskan, selain Kabupaten OKU Timur, dì Sumsel ini ada Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai daerah penghasil beras.

“Seharusnya Bulog itu menyerap hasil panen petani dan jangan impor. Toh hasil panen petani dì Sumsel ini surplus,” bebernya.

Sebelumnya kata Ratno, petani dì OKU Timue sempat merasakan harga gabah dì angka Rp 5.000 perkilo. Kemudian, harga beras mencapai angka Rp 9.000.

Ia berharap Bulog tak impor beras dan justru bisa lebih banyak menyerap hasil panen dari petani.

Karena sampai saat ini petani mayoritas menjual hasil panennya ke pihak swasta. “Kami berharap pemerintah bisa lebih mendukung para petani lokal. Jangan sampai kebijakan ini justru merugikan para petani,” harapnya.

Sementara, Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander membenarkan soal impor beras sebanyak 7.550 ton dari Thailand.

Menurutnya, jumlah tersebut merupakan keseluruhan. Dìmana, beras itu telah masuk pada tahap pertama dan kedua melalui Pelabuhan Bom Baru Palembang.

No More Posts Available.

No more pages to load.