Peran Islam Dalam Membentuk Pendidikan yang Bermoral

oleh

Oleh:
Rifqi Muflih (1800001044)
Anditya Bayu Krisnanto (1800001047)
Zaky Hermawan (1800001021)

Pendidikan dan agama merupakan dua hal yang tidak dapat d ipisahkan, termasuk agama Islam. Hubungan antara pendidikan dengan Islam begitu erat sehingga harus d iselenggarakan secara seimbang dan beriringan.

Karena seperti yang d iketahui bahwa sektor pendidikan memiliki posisi strategis dalam membawa arah pembangunan bangsa.
D isamping itu, posisi yang d iduduki oleh sektor pendidikan dalam hal ini juga sebagai perwujudan dalam melaksanakan cita-cita nasional yang salah satunya yaitu mencerdaskan bangsa.

Pelaksanaan  pendidikan tidak hanya d idasarkan pada aspek pembelajaran formal saja, melainkan juga sebagai upaya untuk menanamkan, menumbuhkan dan meningkatkan moral. Dari para peserta didik sebagai generasi penerus bangsa melalui aspek keagamaan d i dalamnya.

Landasan atau dasar pendidikan Islam yang pokok adalah Al-Qur’an dan sunnah, selain itu sifat dan perbuatan para sahabat dan Ijtihad (Masdudi, 2014).

Landasan Alquran dan sunnah yang secara komprehensif d igunakan sebagai acuan pembentukan individu agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak yang mulia dan beradab sebagaimana fitrah penciptaan manusia (QS. At Tiin [4-6]).

Psikologi multikultural menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang mulia dan ingin menjadi lebih baik dengan mencari makna kehidupan (Santosa, 2021).

Puncak capain pendidikan adalah terbentuknya generasi masyarakat yang berakhlak mulia. Kemudian bertransformasi dari kebodohan menjadi pengetahuan, dan dari perilaku buruk menjadi tabiat yang baik (QS. Al Mujadalah [11]).

Titik temu pendidikan Islam dan pendidikan pada umumnya terletak pada pendekatan yang d igunakannya. Keduanya menggunakan pendekatan manusia (man centered) dalam proses belajar mengajar.

Dengan pendekatan manusia, proses belajar mengajar tidak sekedar menyalurkan ilmu ke otak atau mengalihkan teknik bekerja agar dapat d ikerjakan dengan ketrampilan fisik (Mustofa, 2021).

Dalam batasan ini, pendidikan d iramu untuk menjadikan peserta didik dapat mempersiapkan masa depannya dengan daya pikir, daya cipta dan daya zikirnya yang bertujuan untuk terbentuknya manusia yang memiliki hubungan integral dengan alam dan Tuhan.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, Islam sebagai agama yang rahmatan li al-ālamīn, memberikan perhatian serius terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia (Suyatno, 2015; Santosa, 2021; Mustofa, 2021).

Oleh karena itu, dapat menghasilkan paradigma islam sebagai dasar utama di tingkat praktisi pendidikan.

Keterkaitan yang d imiliki oleh pendidikan dengan Islam dapat d ikatakan sebagai suatu mekanisme yang d ijalankan, guna mempersiapkan para generasi penerus bangsa untuk dapat memperoleh kehidupan yang bermoral.

Sehingga secara efektif dapat d ijadikan bekal untuk mencapai tujuan hidupnya. Oleh karenanya pelaksanaan pendidikan yang bermoral sangat membutuhkan peran aktif dari segi keagamaan itu sendiri.

Sehingga hasil yang d idapatkan tidak semata-mata hanya fokus pada kemampuan ilmiah saja. Tetapi juga menitikberatkan pada pengembangan diri dan tingkah laku yang tercermin dari adanya unsur keislaman itu sendiri.

Nilai-nilai Islam pada hakikatnya adalah kumpulan dari prinsip hidup dan aturan kehidupan manusia di dunia yang menyatu menjadi sistem nilai Islam. Nilai yang terkandung dalam Alquran dan sunah dapat d iklasifikasi kedalam nilai intrinsik dan nilai instrumental.

Nilai intrinstik menyangkut keimanan seorang muslim kepada Allah dan instrumental merupakan nilai yang lahir dari pengamalan iman yang paripurna. Seperti etos kerja, etos kerja, taat beribadah, sabar, syukur, dan nilai kebaikan lainnya. Pengertian tentang baik dan buruk telah ada sejak pertama kali ruh d itiupkan (Masdub, 2015; Nata, 2012).

Islam sebagai agama yang luhur memiliki hubungan yang cukup erat dalam rangka mendorong pembentukan moral bangsa, melalui berbagai metode yang dapat d iterapkan d i proses pembelajaran.

Kondisi ini dapat dilihat dari metode pengajaran yang d iselenggarakan oleh berbagai institut maupun lembaga pendidikan islam, yang tidak hanya mengarahkan tujuan pendidikan sebagai media untuk mencapai hal-hal duniawi semata.

Melainkan jauh lebih esensial dengan tujuan untuk dapat melahirkan insan yang mempunyai moral tinggi, iman yang teguh dan akhlak yang mulia.

Berdasarkan tujuan tersebut, dalam menyelenggarakan dan mengawasi pembentukan pendidikan bermoral maka hal yang utama yakni sangat d ibutuhkan komitmen mendalam dan berkelanjutan.

Sehingga penanaman nilai-nilai agama Islam dalam lingkup sekolah tersebut dapat d iterapkan dalam segala segi pembelajaran. Termasuk d iantaranya mencakup isi kurikulum, pengelolaan sistem belajar mengajar, jalinan hubungan antar elemen pendidikan (peserta didik, pendidik, orang tua, dan dinas terkait), serta sarana dan prasarana pembelajaran.

No More Posts Available.

No more pages to load.