Menurut Subkoordinator pendaftaran dan dokumen haji Kanwil Sumsel, H Hozinul Asror.
Penggunaan aplikasi Saudi Visa Bio berlaku bagi seluruh jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kecepatan terhadap pemeriksaan data jemaah, saat datang dì bandara Arab Saudi.
Meski demikian, dengan adanya sistem ini tentu terdapat permasalahan bagi CJH. Sebab tidak semua jemaah punya handphone yang punya spesifikasi untuk scan biometrik.
Untuk meminimalisir masalah tersebut, pihak Kanwil Kemenag Sumsel melakukan penjemputan bola. Hal ini untuk memastikan kondisi dì lapangan terkait kendala tersebut
Sebab kata dìa, banyak faktor yang menjadi penghambat rekam biomterik ini, salah satunya kendala sinyal. Terlebih, wilayah Sumsel ada beberapa kabupaten yang minim akses jaringan internet.
“Dengan berbagai syarat dan kendala itu, Kanwil Kemenag Sumsel bersama Kemenag kabupaten/kota terpaksa turun kebawah. Hal ini untuk memastikan semuanya bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal tambahnya, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengadakan sosialisasi ke jamaah dan calon petugas untuk penggunaan aplikasi tersebut.
Pihaknya berharap, nantinya CJH yang akan berangat tahun ini dapat melakukannya sendiri terkait dengan rekam biometrik tadi.
“Namun bagi yang belum bisa melakukan sendiri, tim Kanwil dan Kemenag kabupaten melalui seksi PHU tentu siap membantu,” pungkasnya. (jni/gas).
