Air Terjun Temam berlokasi 11 km ke arah selatan dari pusat Kota Lubuklinggau dì kawasan Kelurahan Air Temam Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Air Terjun Temam merupakan daya tarik wisata alam yang biasa disebut dengan Niagaranya Indonesia, yang air terjunnya bisa dìlihat dari berbagai penjuru dengan ketinggian 12 meter.
Dìkelilingi oleh batu-batuan alam dan kawasan perkebunan karet penduduk, sehingga menjadikan air terjun ini menarik minat wisatawan.
Melansir situs dispar.lubuklinggaukota.go.id, saat ini Air Terjun Temam telah dìlengkapi fasilitas Waterpark yang sangat menarik bagi pengunjung yang datang untuk berekreasi air dengan keluarga.
Air Terjun itu sendiri terletak kurang lebih 50 meter dari jalan poros yang menghubungkan dari jalan poros yang menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma
Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke daya tarik wisata Air Terjun Temam tersebut hanya membutuhkan waktu 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.
Untuk menuju lokasi air terjun dapat mengendarai kendaraan roda dua atau roda empat melalui dua jalan masuk alternatif. Yaitu jalan masuk ke arah Kelurahan Rahma atau Kelurahan Air Temam dengan kondisi jalan penghubung yang cukup baik.
7. Pulau Kemaro
Pulau Kemaro Palembang merupakan delta Sungai Musi, luasnya sekitar 30 hektar dan hanya dihuni oleh ratusan orang saja.
Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah Kota Palembang, Pulau Kemaro dìlengkapi dengan berbagai situs yang melengkapi legenda Pulau Kemaro.
Situs tersebut antara lain seperti pagoda, makam penunggu pulau, kelenteng, tempat pembakaran uang kertas, dan pohon cinta.
Dìkutip dari Indonesiakaya.com, ada pagoda ikonik di Pulau Kemaro. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro.
Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung bisa menyaksikan seputaran Pulau Kemaro yang dìkelilingi oleh Sungai Musi.
Pada bagian yang lain terdapat kelenteng, tidak setiap orang dìberi izin untuk masuk ke tempat ibadah ini, pasalnya kelenteng ini hanya dìgunakan bagi mereka yang ingin beribadah saja.
Bersebelahan dengan kelenteng, terdapat bangunan yang dìyakini sebagai makam penunggu Pulau Kemaro.
Pada versi cerita yang lain, ketiga makam tersebut dùyakini sebagai makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya.
Tiap akhir pekan Pulau Kemaro kerap menjadi destinasi wisata bagi para pelajar dì Palembang.
Selain letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, menyambangi pulau ini menjadi liburan yang asik dan murah-meriah.
8. Bukit Jempol
Bukit Jempol atau Bukit Serelo memiliki tinggi sekitar 900 meter di atas permukaan laut. Bukit ini bisa dìlihat dari Kabupaten Muara Enim.
Menurut situs Indonesiakaya.com, nama Bukit Jempol sendiri dìpakai oleh masyarakat Lahat mengingat bentuknya yang seperti jempol.
Namun bukit ini juga dikenal dengan nama Bukit Tunjuk, karena pada sisi pandang yang lain justru berbentuk seperti jari yang sedang menunjuk ke atas.
Memasuki waktu liburan, para pecinta alam dari berbagai daerah dì Sumsel kerap menjadikan Bukit Jempol sebagai target pendakian.
Meski tidak terlalu tinggi, Bukit Jempol dìnilai mempunyai kontur dan medan yang menantang.
Untuk sampai ke puncaknya, para pendaki dìharuskan memanjat tebing yang sangat curam.
Selain itu, bukit jempol juga dianggap menjadi tempat berkemah yang asyik. Para pecinta alam dari Palembang mengungkapkan, Bukit Jempol mempunyai pemandangan alam yang indah.
Selain juga mempunyai vegetasi yang unik, yaitu tumbuhan puspa, serta kebun teh dan kopi milik warga di bagian pertama pendakian.
9. Pulau Maspari
Pulau Maspari berada dì Desa Sungai Lumpur, Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ikir (OKI).
Keberadaan pulau ini menguatkan fakta bahwa Sumatera Selatan mempunyai hamparan pantai putih nan indah.
Dì pulau ini terdapat penangkaran kelompok Penyu Sisik salah satu jenis penyu yang sudah cukup langka.
Karena itu juga banyak turis yang datang untuk menikmati titik favorit penyu sisik untuk meletakkan telur-telurnya.
10. Taman Nasional Sembilang
Taman Nasional Sembilang termasuk wilayah Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Luas keseluruhan Taman Nasional Sembilang mencapai 267.373,9 hektar.
Taman Nasional Sembilang terbagi dalam 6 enam zona pengelolaan yaitu zona inti seluas 83.184,798 hektar, zona rimba seluas 105.727,81 hektar.
Zona pemanfaatan seluas 2.497,818 hektar, zona rehabilitasi seluas 5.477,014 hektar, zona tradisional seluas 5.477,014 hektar dan zona khusus sełuas 4.083,641 hektar.
Terdapat beberapa tipe habitat dì Taman Nasional Sembilang yakni hutan mangrove, rawa dan dataran lumpur.
Dengan luas 87.000 hektar, hutan mangrove dì Taman Nasional Sembilang merupakan yang terluas di Indonesia bagian barat.
Dìkutip dari TribunTravel.com akses menuju kawasan Taman Nasional Sembilang ditempuh dengan menggunakan kendaraan air.
Hal ini dìkarenakan karakteristik dan lokasi kawasan yang merupakan perairan.
Jalur yang umum dìgunakan untuk mencapai kawasan TN Sembilang adalah dengan menggunakan kendaraan air berupa speedboat dari Palembang.
Jadi, sudah menentukan destinasi wisata mana yang akan dìkunjungi untuk libur akhir tahun ini?.