Pengarapan ini menjadi suatu tantangan bagi mereka, dimana selama ini masyarakat sekitar bendungan perjaya belum pernah mengadakan sama sekali pameran seni rupa.
Membawa pola fikir dan budaya masyarakat sekitar untuk terlibat dalam pengarapan pameran seni patung dengan media jerami terbesar dan terbanyak selama sejarah seni rupa Indonesia.
Disamping itu bagaimana menciptakan budaya baru bagi masyarakat sekitar terutama pada khasanah seni rupa. Budaya dengan pola-pola pikir orang disekitarnya yang akan membawa masyarakat dengan pola budaya yang berkembang.
Budaya juga berkembang beriring dengan lahirnya mitos-mitos modern. Mitos moderen sangat cepat berkembangnya dalam masyarakat, sehingga masyarakat tanpa sadar mereka hidup dalam budaya modern tapi mereka terjebak dalam dunia mitos.
Masyarakat yang hidup dalam budaya modern, dalam kehidupan yang sangat cepat dan diantara kesibukan, masyarakat sangat memerlukan sesuatu yang instan. Hiburan adalah salah satu yang sangat membantu masyarakat untuk menjawab pernyataan itu.
Pilihan masyarakat memanfaatkan waktu kosong ada dua pilihan, wisata alam dan wisata kesenian. Alam memberikan keindahan secara langsung, seni memberikan keindahan lewat inspirasi manusia. Kedua unsur memiliki estetika masing-masing. Estetika alam adalah ciptaan tuhan, estetika seni adalah ciptaaan manusia, ini lah yang tercipta di bendung perjaya sungai Komring.
Manuisa berkembang seiring dengan budaya yang dilahirkan oleh manusia daalam suatu kelompok yang akan menjadi objek utama dalam perkembanangan sebuah kebudayaan. Begitu juga dengan kesenian yang berkembang sesuai dengan budaya berkembang disekitarnya.
Tidak bisa disalahkan jika budaya sangat peka mempengaruhi masyarakat disekitarnya, apalagi dalam budaya populer. Budaya populer merupakan budaya yang paling cepat ditangkap oleh masyarakat se tempat khususnya masyarakat OKU Timur kabupaten baru dan kecil di sudut Sumatera Selatan dengan gaya baru yang diberikan oleh budaya tersebut.
Karya patung moderen saat ini mulai berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dalam mengarungi perubahan gaya hidup di lingkungan kita. Seni patung adalah bentuk yang mempunyai tri matra atau bentuk yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
Patung memiliki unsur-unsur yang membentuk keseluruhan. Seorang pematung akan selalu berhadapan dengan unsur-unsur tersebut pada saat mematung. Dan dalam proses bekerja mencoba untuk menyatukan unsur-unsur itu dalam suatu susunan hingga dapat tampil sebagai suatu kesatuan yang utuh, ini telah dilakukan oleh pematung jerami OKU Timur.
Unsur-unsur dalam seni patung adalah: 1. Garis dan Bidang, bidang atau shape adalah area. Bidang terbentuk karena ada 2 atau lebih garis yang bertemu (bukan himpitan). Dengan kata lain, bidang adalah sebuah area yang dibatasi oleh garis, baik oleh formal maupun garis yang sifatnya ilusif, ekspresif atau sugestif.
Sedangkan garis adalah coretan, goresan, guratan yang membekas pada suatu bidang. Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa panjang, pendek, halus,tebal,berombak, melengkung dan lurus. Dalam seni tiga dimensi garis dapat dibentuk karena lengkungan, sudut yang memanjang maupun perpaduan teknik dan bahan-bahan lainnya.
2. Volume dan Ruang, volume adalah kedalaman suatu persepsi keruangan. Bila merupakan kualitas dari bingkah yang menjangkau matra (dimensi) ruang, yaitu matra yang memiliki ukuran tinggi, panjang dan lebar. Kualitas patung ditentukan pula oleh hubungan antara volume patung dengan yang berada di sekelilingnya.
Bila patung ini berongga atau berlubang, maka peranan volume menjadi semakin luas. Karena interelasinya akan mencakup volume patung, ruang sekelilingnya dan ruang (rongga, lubang) yang berada dalam volume itu. 3. Bidang permukaan dan Barik (Tekstur), bidang permukaan sebuah patung berperan sama dengan kulit manusia, yang berfungsi sebagai batas bentuk yang langsung tampak dan dapat diraba.
Bidang permukaan itu dapat cembung, atau cekung, seperti permukaan air laut yang bergelombang tertiup angin. Gelombang yang cembung membukit dan mengakibatkan kelandaian yang cekung, atau dapat juga seperti Kristal yang permukaannya membidang dan saling bertemu sehingga membentuk rusuk-rusuk yang tajam.
Di samping itu bidang permukaan patung dapat mempunyai sifat yang bermacam-macam, tergantung cara pengelolaannya. 4. Bentuk, bentuk diartikan sebagai bangun, gambaran , wujud, sistem dalam seni rupa rupa biasanya dikaitkan dengan matra yang ada.