OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM — Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur kembali mencatat sejarah pada peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) 28 Oktober 2025.
Dì tengah semangat nasionalisme, daerah dengan motto Sebiduk Sehaluan ini berhasil memecahkan tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sekaligus.
Dua rekor yang telah dìverifikasi MURI yakni, Peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Guru Terbanyak se-Indonesia. Serta, kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak dìIndonesia.
Rekor ketiga, yaitu kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak, masih menunggu proses verifikasi akhir.
Rencananya akan dìumumkan pada 30 Oktober 2025 di Aula SMA Negeri 1 Belitang (Smansabel).
Perkuat Ekosistem Pendidikan
Keberhasilan ini bukan hasil spontanitas. Berdasarkan penelusuran idsumsel.com, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) OKU Timur telah merancang langkah strategis sejak awal 2024.
Tujuannya, tak lain untuk memperkuat ekosistem pendidikan daerah berbasis mutu, karakter, dan perlindungan peserta didik.
Program UKBI massal untuk guru menjadi salah satu unggulannya. Lebih dari 1.000 guru dari seluruh kecamatan mengikuti tes ini secara daring dan luring.
BACA JUGA: HAN 2025 di OKU Timur Meriah, Bupati Enos Terima Penghargaan KLA Nindya
Tujuannya bukan hanya mengejar rekor, tetapi meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia guru sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran.
Kadisdikbud OKU Timur, Wakimin SPd MM mengatakan, pihaknya membuktikan bahwa guru-guru OKU Timur memiliki kompetensi bahasa setara dengan kota besar.
“Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa, dan UKBI menjadi tolak ukur profesionalisme guru,” ujar Wakimin yang juga penggagas utama program tersebut.
Satgas Anti Kekerasan: Gerakan Sosial Terstruktur
Selain rekor UKBI, rekor pembentukan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak lahir dari kepedulian terhadap meningkatnya kasus kekerasan dì satuan pendidikan.
Melalui kolaborasi lintas sekolah dan pemerintah kecamatan, lebih dari 500 Satgas aktif berhasil dìbentuk dì berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari SD hingga SMA.
Sekretaris Dìsdikbud OKU Timur, Ir H Dodi Purnama ST MM menyatakan, bahwa satgas bukan simbol formalitas. Mereka adalah garda terdepan perlindungan anak dì sekolah.







