Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sembelihlah karena Allah dalam bulan apa pun, dan berbuat baiklah karena Allah, serta berilah makanan.” (Nasa’i: VII/169 dan 171).
Abu Razin ra. berkata: “Wahai Rasulullah, kami berkurban dengan sembelihan pada masa Jahiliah, yakni pada bulan Rajab.
Kemudian kami makan dan memberi makan orang-orang yang mengunjungi kami” Rasulullah bersabda: “Tidak mengapa.” (An-Nasa’i).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: ‘Sembelihlah kambing pada bulan Rajab sebagaimana yang dìlakukan orang-orang Jahiliah.
Tetapi jika ada orang yang hendak melakukannya, sembelihlah karena Allah, kemudian makan dan bersedakahlah. Lakukanlah demikian.” (Ath Thabrani).
Alim ulama menyebutkan juga hadits “Tidak ada fara dan tidak ada atirah”, kemudian mereka menyatakan bahwa yang dìlarang adalah perilaku yang dìbuat orang-orang Jahiliah, yaitu penyembelihan yang dìlakukan bukan karena Allah.
Jadi, penekanan dalam hadits-hadits dìatas adalah hendaknya makanan yang dìbagikan, dìmakan, atau dìsembelih adalah semata-mata karena Allah bukan karena selain-Nya.
2. Berdoa
Anas bin Malik ra. meriwayatkan:
“Apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab, beliau akan berdoa: “Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” (Abu Nu’aim, Al-Hilyah: Ad-Dailami, Musnad Al Firdaus; Imam Nawawi, Al-Azkar).
“Sampaikan kami ke bulan Ramadan”, maksudnya, panjangkanlah umur kami hingga bulan Ramadan sebab bulan Ramadan memiliki kemuliaan dan keutamaan yang sangat banyak.
3. Memperbanyak istighfar
Dalam buku Doa & Amalan dì Bulan Rajab Sya’ban dan Ramadhan oleh Tim Zahra, dìsebutkan bahwa bulan Rajab adalah bulan pengampunan.
Imam Ja’far ash Shadiq meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristighfar dì bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bulan Rajab dìjuluki dengan al Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini terdapat rahmat Allah yang dìlimpahkan kepada umatku. Sehingga perbanyaklah mengucap,
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ
Arab latin: Astaghfirullah wa as aluhut taubah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku.”
Rasulullah SAW menganjurkan untuk beristighfar sebanyak 70 kali dì siang hari dan 70 kali dì malam hari, lalu mengangkat tangannya dan berkata:
اللهم اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ
Arab latin: Allahummaghfirli wa tub ‘alayya
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku dan terimalah tobatku.”