OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi dì Kabupaten OKU Timur yang tergabung dalam organisasi HMI, GMNI dan PMII menyampaikan aspirasi dì depan Gedung DPRD OKU Timur, Rabu 17 Januari 2024.
Dalam aksi itu, para mahasiswa mempertanyakan mengenai pemberian perizinan dan maraknya tempat hiburan karaoke khususnya dì wilayah Belitang.
Padahal, Pemkab OKU Timur pada kepemimpinan bupati sebelumnya telah membuat Peraturan Bupati (Perbup) terkait larangan orgen tunggal dan hiburan beroperasi sampai malam hari.
Sedangkan hadirnya tempat karaoke sama saja halnya sebagai tempat hiburan malam. Serta menjadi pemicu marahknya peredaran narkoba dan aksi kejahatan lainnya.
Saat orasi, puluhan mahasiswa itu menanyakan terkait prosedur penerbitan perizinan tempat karaoke yang saat ini marak dì wilayah Belitang.
“Apakah Pemkab OKU Timur yang mengeluarkan perizinannya. Bagaimana bisa, sementara dì OKU Timur ini sudah dìlarang hiburan sampai malam?,,” tanya Ketua HMI Cabang OKU Timur, Agus Dermawan.
Sementara, pertanyaan serupa juga dìlontarkan oleh perwakilan mahasiswa dan mahasiwi dari organisasi GMNI dan PMII.
“Kami minta ketegasan pak Bupati dan Pak Kapolres terkait perizinan tempat hiburan ini. Apalagi ini bisa menciderai visi misi OKU Timur Maju Lebih Mulia,” jelas Ketua PMII, Ahmad Samsul Munir.
Menanggapi hal ini, Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT secara tegas membantah bahwa Pemkab OKU Timur memberikan perizinan terkait tempat usaha hiburan karaoke.
Menurut Bupati, dìrinya juga sependapat dengan para mahasiswa yang tidak setuju adanya tempat karaoke dan hiburan malam di Bumi Sebiduk Sehaluan.
“OKU Timur ini kota santri. Jumlah pondok pesantren dìsini terbanyak se-Sumsel. Untuk itu saya sependapat dengan adik-adik mahasiswa yang sudah peduli terhadap ini,” ucap Bupati.
