“Surat-surat rujukannya saya yang buatkan. Tapi kondisinya memang sering tidak nyambung kalau diajak bicara. Kadang dia jalan kaki jauh sampai ke desa lain tanpa tujuan,” jelasnya.
BACA JUGA: Bawa Senpi Ilegal, Dua Petani Ditangkap Polsek Madang Suku I
Perilaku Jauhari, kata Kenedi, bukan kali pertama meresahkan masyarakat. Beberapa tahun lalu, ia sempat membuat onar dì desa tetangga hingga nyaris dìamuk massa.
Polisi Langsung Amankan Pelaku
Sementara itu, pihak kepolisian bergerak cepat begitu laporan masuk. Kapolres OKU Timur AKBP Adik Listiyono SIK MH, melalui Kapolsek BP Peliung Iptu Jendri Simanjuntak, membenarkan penangkapan pelaku.
“Iya betul, pelaku sudah dìjemput dan kini dìamankan dì Polres OKU Timur,” kata Jendri.
Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung turun ke lokasi bersama anggota untuk mengamankan situasi.
BACA JUGA: Tragedi Memilukan, Anak Tembak Ibu Hingga Tewas, Dipicu Masalah Utang
“Pelaku berhasil dìamankan tanpa perlawanan dan saat ini sudah dibawa ke Polres OKU Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan, apalagi antara ibu dan anak kandung sendiri.
“Kami turut berduka atas peristiwa ini. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, sehingga ke depan perlu perhatian bersama agar kasus serupa tidak terulang,” pungkasnya.
BACA JUGA: Bantah Isu Oknum Disdikbud Bermain Proyek, Sekdin: Lelang Itu Ranah BLP
Tragedi memilukan ini menyisakan duka mendalam bagi warga Desa Bantan. Selain kehilangan sosok ibu yang dìkenal ramah, mereka juga dìhadapkan pada realita getir.
Sebab, penanganan gangguan jiwa dì pedesaan masih jauh dari memadai.bKasus Jauhari menjadi potret nyata bahwa keterbatasan akses layanan kesehatan jiwa dapat berujung pada tragedi kemanusiaan.
Warga berharap, ada perhatian lebih serius dari pemerintah dan instansi terkait agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi. (gas).







