OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM –
Masyarakat Kabupaten OKU Timur khususnya dì wilayah Martapura mengeluhkan tingginya harga beras yang mencapai Rp 16 ribu perkilo.
Tak hanya mahal, beras dì OKU Timur juga terbilang langka. Bahkan dì toko-toko ritel beberapa hari terakhir juga stoknya kosong.
Kondisi ini tentu sangat menyulitkan masyarakat. Apalagi saat ini ekonomi juga sedang morat marit (melemah) pasca Pemilu 2024.
Sebagai daerah lumbung pangan, Kabupaten OKU Timur mestinya punya langkah konkrit dalam mengatasi persoalan beras.
Mulai dari stok hingga dapat menekan harga agar masyarakat tidak kesulitan. Sebab, tidak semua warga OKU Timur berprofesi sebagai petani padi.
“Tingginya harga beras membuat kita susah. Dìtambah lagi stok beras dì toko-toko banyak kosong,” ungkap Yanto warga Paku Sengkinyit, Martapura.
Selain beras kata Yanto, kebutuhan pokok lainnya juga ikut naik. Kondisi ini membuat kebutuhan rumah tangga jadi kempang kempis.
Yanto berharap, Pemkab OKU Timur bisa mencari solusi dìtengah kesulitan yang tengah dìrasakan masyarakat kalangan bawah ini