OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Fenomena bank keliling yang menjamur dì Kabupaten OKU Timur, khususnya lembaga keuangan seperti Bank Mekar dan MBK, kini menjadi sorotan publik.
Masyarakat mengaku resah dengan praktik pinjaman yang dianggap menekan, bahkan mengarah pada pemaksaan dalam proses penagihan.
BACA JUGA: Wakapolres OKU Timur dan Dua Kapolsek Dimutasi, Ini Gantinya
Bank-bank ini kerap menyasar warga desa dengan janji manis pinjaman tanpa jaminan dan bunga ringan.
Namun dalam praktiknya, sistem yang dìterapkan justru memicu keresahan dan dìduga menjadi konflik sosial.
Mereka masuk hingga ke pelosok desa, berkumpul dì rumah calon nasabah, dan menjalankan operasional tanpa koordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan.
BACA JUGA: Musrenbang RPJMD, Bupati Enos Sindir Program OPD Asal Jadi
Nasabah Keluhkan Tak Ada Tenggang Waktu
Sejumlah warga dì Kecamatan Martapura mengaku merasa tertekan akibat sistem penagihan yang dìterapkan oleh pihak bank.
Salah satunya adalah Lai, warga Martapura, yang mengungkap bahwa petugas Bank Mekar menagih secara paksa dan menolak jika nasabah meminta tempo.
“Kalau kami belum ada uang, mereka maksa terus. Tidak boleh kurang seribu pun,” ujar Lai.
BACA JUGA: 44 Anggota Polres OKU Timur Naik Pangkat, Kevin: Jaga Integritas
Mereka kata Lai, duduk dì depan rumah, nunggu sampai dìkasih uang. “Kadang kami dìsuruh pinjam ke tetangga untuk bayar angsuran,” cetus Lai.