“Ini merupakan sebuah kemajemukan yang indah, maka wajib bagi kita untuk saling menghormati,” ucap Deru.
Meski demikian, perbedaan perayaan lebaran ini bukan menjadi alasan untuk memutus silaturahmi.
Tetapi hal ini justru menjadi sebuah kekuatan agar masyarakat semakin kompak dìtengah kemajemukan yang ada.
“Harapan kita kemajemukan dan toleransi ini menjadi kekuatan kita bersama untuk memajukan daerah. Terlebih dapat mendongkrak ekonomi masyarajat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru mengenang perjuangan membangun Kabupaten OKU Timur bersama masyarakat.
Bahkan, Deru menceritakan bagaimana perjuangannya dulu ketika menjabat sebagai Bupati OKU Timur.
“Dulu, OKU Timur ini serba kekurangan. Segala macam pernak-pernik rintangan, alhamdulillah sudah kami lewati. Ini juga berkat dukungan semua masyarakat,” beber Deru.
Selain itu, berkat semangat kebersamaan yang selama ini terjalin baik, Deru dìpercaya masyarakat untuk meneruskan pembangunan dì Sumsel.
