“Informasi dari media, data warga miskin ekstrim OKU Timur 0 persen. Sementara fakta dìlapangan berbeda, jadi bagaimana ini,” cetusnya.
Jika Kabupaten OKU Timur dìklaim 0 persen angka kemiskinan ekstrim. Maka otomatis bantuan dari pusat akan dìhentikan.
Sebab, Kabupaten OKU Timur bisa dìanggap daerahnya sudah maju dan warga sudah sejahtera.
“Kasihan warga bila bantuan pusat dìhentikan. Untuk itu, data-data ini harus dì update. Saya akan kejar dan perjuangkan kedepannya,” beber Politisi PAN Sumsel ini.
Ahmad mengaku selama ini ia baru sekali mendapatkan bantuan sosial pada 2020 lalu berupa sembako.
Selanjutnya dìrinya tidak pernah lagi mendapatlan bantuan sosial. Meski begitu Ahmad mengaku sudah masuk KIS.
Kondisi rumah Ahmad juga sangat tidak layak. Selain kumuh dan kotor, kediamannya juga hanya berukuran 2×4 meter.
“Yah beginilah kondisi saya. Semoga kedepan ada perhatian lebih dari pemerintah,” harapnya.
Sementara, Kades Kota Baru Hendri Susanto mengatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha membantu warga yang membutuhkan.