Beli Gas Makin Sulit, Wajib Bawa KTP dan Terdaftar di Aplikasi My Pertamina

oleh
Beli Gas Makin Ribet, Wajib Bawa KTP dan Terdaftar di Aplikasi My Pertamina
Masyarakat saat antri beli gas dì pangkalan Lorong Padang, Kelurahan Pasar Martapura, Kecamatan Martapura. Foto: Indra/idsumsel

“Ya Kadang tabung gas sudah habis, tapi masyarakat tetap maksa mau membeli. Bahkan sering ada yang tidak percaya bahwa gas habis,” cetusnya.

Beli Gas Mahal dan Sering Kosong

 

Sementara, Clau salah satu masyarakat Kumpul Sari, Kelurahan Dusun Martapura mengaku harga gas dì warung saat ini mencapai Rp 27 ribu.

“Ya sekarang ini tabung gas 3 kg kadang ada kadang kosong dì pengecer. Harganya juga cukup tinggi,” ungkapnya.

Clau berharap pemerintah memberikan solusi yang tepat agar harga gas sama dengan HET.

“Kita berharap meskipun dì pengecer harga gas tetap sama sesuai HET. Kalau begi kita masyarakat makin susah,” ucapnya.

Menurut Calu, harga di pengecer ini sering naik turun, tidak tahu mengapa bisa terjadi seperti itu.

Padahal harga HET jual tabung gas LPG ini sudah dì tetapkan oleh pemerintah. Sebagai masyarakat kecil kondisi ini menyulitkan.

“Apalagi ini mau bulan puasa dan lebaran, kalau beli gas susah, tentu menyulitkan kita,” katanya.

BACA JUGA: Perampok Bersajam Gasak Sopir Mobil Fuso di OKU Timur, Uang Rp 5 Juta Raib

Sementara, Tuti Desa Kota Baru Selatan, Kabupaten mengatakan, pasca harga eceran tertinggi (HET) naik menjadi Rp 18,500, LPG 3 kg menjadi langka.

Tidak hanya langka, harga LPG dì warung-warung juga menjadi naik signifikan.

“Sebelumnya Rp 25 ribu per tabung saat ini naik sampai Rp 30 ribu. Itupun sering kosong,” tuturnya.

Tuti menuturkan, setiap minggu ia membutuhkan sekitar 5 tabung gas LPG. Sebab untuk kebutuhan usaha kantin dì Komplek Perkantoran Bupati OKU Timur.

“Makanya sebagian membeli dì agen, sebagian lagi harus membeli dì warung. Tapi saat ini warung sering kosong,” pungkasnya. (gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.