Terlebih kata Fahrur, saat ini telah memasuki musim tanam. Sehingga masyarakat sangat kesulitan saat hendak beraktivitas ke sawah, karen jembatan putus.
“Jembatan ini akses penting, tetapi belum ada tindakan dari Pemkab. Sehingga warga berinisiatif memperbaiki secara swadaya,” tegas Kades.
Perbaikan jembatan ini kata Kades, mutlak swadaya masyarakat. Mulai dari pembelian kayu, papan hingga pengerjaannya dìlakukan gotong royong.
Kades berharap, kondisi jembatan ini segera mendapatkan perhatian pemerintah daerah, terkhusus dìnas terkait agar bisa dìlalukan perbaikan secara permanen.
“Perbaikan jembatan ini hanya bersifat sementara. Kita harapkan ada perbaikan secara permanen dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (wie/gas).