Bahkan sehari-hari mereka juga ada yang dìantar orang tuanya menggunakan sampan untuk bersekolah atau beraktivitas lain.
“Orang tuanya orang mampu, bahkan punya speedboad,” tuturnya.
Terkait fasilitas infrastruktur, Kades Hartoni mengatakan jembatan menuju sekolah bukan prioritas utama, karena bukan akses utama perlintasan masyarakat.
“Kami yang berada dìperairan seperti ini terbiasa menggunakan tranportasi air, sebab aksesnya lebih mudah. Kami mohon hal ini jangan dìbesar-besarkan, sebab inilah aktivitas kami sehari-hari,” tutupnya. (*).