Dinasti Politik di OKU Timur Hancurkan Proses Demokrasi, Leo: Sah-Sah Saja, Tapi Kebanyakan Jadi Ajang Korupsi

oleh
Ilustrasi dinasti politik. Foto: dok/idsumsel

Dìnasti politik juga kata leo, sering menjadi ajang korupsi, kolusi, nepotisme yang sangat merugikan.

“Kalau ini yang terjadi, maka tunggulah kehancuran akan terjadi,” ujar Leo.

Sementara, Ketua LSM KAMPUD OKU Timur, Muhammad Obrin SSos menambahkan, dìnasti politik yang terjadi dì OKU Timur sangatlah tidak baik.

Sebab, hal ini tidak sejalan dengan asas demokrasi yang ada dì Indonesia. Menurut Obrin, pada prinsipnya demokrasi yang tertinggi hanya ada dì suara rakyat.

“Jika politik diìnasti terjadi, maka prinsip demokrasi tertinggi ada dì suara rakyat akan hilang,” tegasnya.

Salah satu dampak buruknya, yakni kekuasaan tersebut hanya berputar dì keturunan atau golongan tertentu.

“Apabila ini terjadi maka akan hilangnya kebebasan dan kesempatan anak cucu kita, yang mampu dan berkompeten dì massa depan nanti,” jelas Obrin.

Untuk itu, Obrin mengajak pada seluruh masyarakat OKU Timur untuk lebih cerdas lagi dalam menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.

“Jangan biarkan dìnasti politik terjadi. Pilihlah calon yang berpihak pada masyarakat dan mengutamakan kepentingan masyarakat,” ajak Obrin. (rel/gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.