Peristiwa ini membuat akses antar desa lumpuh total, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
BACA JUGA: Edi Kurniansah Soroti Kualitas Jembatan, Konstruksi Tak Pakai Besi
Akibatnya, aktivitas warga, dìstribusi hasil bumi, hingga kegiatan sosial dan pendidikan terganggu.
Kepala Desa Pisang Jaya, Suwito, menjelaskan bahwa pondasi jembatan sudah lama mengalami kerusakan sebelum akhirnya ambruk.
“Ini satu-satunya penghubung. Begitu roboh, otomatis semua aktivitas masyarakat berhenti karena tidak ada akses lain,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).
BACA JUGA: Program MBG di Semendawai Suku III OKU Timur Mulai Berjalan
Dengan robohnya jembatan tersebut, hubungan masyarakat Pisang Jaya dengan Desa Kurungan Nyawa I, II, dan III benar-benar terputus.
Ekonomi Warga Terdampak
Ambruknya Jembatan Sungai Toba OKU Timur bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga mengancam perekonomian ribuan warga.
Jalur ini selama ini menjadi lintasan utama truk pengangkut hasil pertanian. Kini, dìstribusi hasil panen terhenti total.
BACA JUGA: Warga Raman Jaya Gempar, Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Kebun Karet
“Kalau panen tiba, semua hasil bumi lewat sini. Jadi ini bukan masalah kecil, ini soal ekonomi masyarakat,” tambah Kades. (gas).