“Dampaknya akan melahirkan anak yang kurang baik. Bahkan berpotensi terkena stunting,” ucapnya Yudha.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatra Selatan Mediheryanto SH MH mengajak seluruh masyarakat OKU Timur untuk senantiasa mengikuti program “dua anak lebih sehat”.
“Mari ikuti kampanye “dua anak lebih sehat” dan juga “berencana itu keren”. Sehingga insya Allah keluarga akan menjadi keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan bebas stunting,” tuturnya.
Mediheryanto mengatakan, kontribusi terbesar anak terlahir beresiko stunting adalah hamil dan melahirkan pada usia terlalu muda.
“Kemudian, hamil dan melahirkan usia yang terlalu tua. Serta hamil dan melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat, hingga terlalu sering melahirkan,” paparnya.
Dalam laporannya Kepala Dìnas BKKBN Kabupaten OKU Timur H Zaenal Abidin, SSiT MM menyampaikan, rangkaian kegiatan ini meliputi pelayanan KB gratis.
Dìmana yang mana sudah mengikuti pelayanan KB sampai saat ini 200 peserta akseptor.
