Hanya saja kata Husin, pendistribusian gas tersebut ke pangkalan secara bertahap dan tidak setiap hari.
“Misalnya hari ini masuk 100 tabung, nanti dua atau tiga hari masuk lagi 100 tabung,” tambahnya.
Ia mengaku, saat ini memang gas melon cepat habis. Sepertinya kebutuhan warga lebih banyak.
“Biasanya habis lebaran banyak yang hajatan, jadi kebutuhan gas menjadi meningkat,” katanya.
Dengan meningkatnya kebutuhan tersebut lanjutnya, gas melon dì pangkalannya habis sebelum mendapat stok pengiriman.
“Kejadian seperti ini sering terjadi sejak habis lebaran. Dì pangkalan kami yang agak tersendat itu sejak 2 minggu terkakhir,” katanya.
Sehingga, pihaknya saat ini membatasi penjualan, hanya untuk rumah tangga. Khususnya warga sekitar pangkalan.
“Banyak warga dari jauh datang untuk beli gas. Terpaksa kami tolak,” ucapnya.
Misalnya ada warga dari Kotabaru yang datang. “Padahal dì Kota Baru lebih banyak lagi pangkalan, dìbanding dì Tanjung Kemala,” paparnya.
Berbeda dari sebelumnya, terutama dua tahun terakhir stok gas melon lagi banyak-banyaknya.
“Bahkan dari agen berapapun kita minta kirim, pasti lansung dìkirim asal tidak melebihi kuota,” ungkapnya.
Saat ini tambahnya, malah dari mana-mana datang ke pangkalan nyari gas. “Saya juga tidak tahu pasti kok bisa seperti itu,” katanya. (gas).