Musibah kebakaran terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Api dengan cepat melalap rumah kayu milik Sudirman dì Dusun 9, Desa Rasuan.
Rizal (41), Kepala Dusun 9 sekaligus saksi mata, menceritakan bagaimana api tiba-tiba membesar dari dalam rumah.
BACA JUGA: Dua Tahun Buron, Satu Tersangka Pembunuhan di Desa Bantan OKU Timur Ditangkap
“Awalnya saya melihat api sudah besar dari dalam rumah Pak Sudirman. Saya langsung berteriak minta tolong warga, tapi apinya cepat sekali membesar hingga rumah tak bisa dìselamatkan,” kenangnya.
Hal senada dìsampaikan Ketua RT setempat, Edi Tasripan (55). Ia menyebut warga telah berusaha memadamkan api sebelum tim pemadam kebakaran tiba.
BACA JUGA: Dua IRT Tertangkap Curi Emas di Toko Sinar Ogan OKU Selatan
“Kami semua sudah berusaha, bahkan Damkar dari Pos Belitang dan Pos Betung ikut datang. Tapi karena api terlalu besar, nyawa anak-anak tidak bisa diselamatkan,” tuturnya lirih.
Luka Mendalam Bagi Warga
Tragedi kebakaran ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Desa Rasuan. Kehilangan empat bocah sekaligus menjadi duka besar bagi keluarga maupun warga sekitar.
Meski berbagai upaya penyelamatan telah dìlakukan, kobaran api yang cepat membesar membuat segalanya terlambat.
BACA JUGA: Seorang Gadis di OKU Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri
Kini, doa dan air mata menjadi pengiring kepergian empat anak malang tersebut. Mereka dìmakamkan berdampingan, seakan tidak ingin berpisah hingga akhir hayat. (gas).