OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati OKU Timur periode 2024-2029. Banyak isu strategis turut menjadi perhatian berbagai pihak.
Mulai dari isu ketimpangan sosial, kesejahteraan masyarakat, infrastruktur, krisis ekonomi dan penanganan masalah lingkungan.
Seperti yang dìsampaikan Kukuh Prihandoko, salah satu pengurus gerakan pemuda Ansor Kabupaten OKU Timur.
Ia menilai masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) terhadap perkembangan OKU Timur kedepan.
Menurut Kukuh, banyak tantangan yang akan dìhadapi calon pemimpin OKU Timur lima tahun kedepan.
Beberapa dìantaranya termasuk masalah internal dan eksternal yang memerlukan solusi tepat dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu pemuda, Kukuh berharap pemimpin OKU Timur kedepan bisa memiliki visi dan misi yang jelas.
Baik soal integritas, komitmen dan langkah konkret untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Bumi Sebiduk Sehaluan.
Sehingga proses demokrasi dì Kabupaten OKU Timur dìrasa berpihak terhadap masyarakat. Serta bisa membawa perubahan dalam berbagai tantangan.
Sebab, kata Kukuh Pilkada bukan hanya tentang pemilihan pemimpin individu saja. “Tetapi juga harus jelas arah pembangunan dan masa depan OKU Timur secara keseluruhan,” tegasnya.
Berikut Empat Poin Penting Untuk Calon Pemimpin OKU Timur Kedepan
1. Keterbatasan Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat.
Salah satu masalah utama yang membutuhkan perhatian khusus adalah kondisi infrastruktur dì Kabupaten OKU Timur.
Ada beberapa wilayah sampai saat ini masih terkendala. Karena akses jalan berlapis tanah sehingga sulit dìlalui, terutama saat musim hujan.
Ini tidak hanya menghambat aksesibilitas, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
2. Krisis Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya harga sejumlah bahan pokok, menjadi beban tersendiri bagi masyarakat OKU Timur. Terumata yang berpenghasilan rendah.
Untuk itu, perlu adanya langkah konkret dalam mengatasi masalah ini. Sehingga bisa menjadi prioritas pemimpin yang terpilih.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dan petani juga harus menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan.
Terlebih saat ini tingginya harga pupuk non subsidi masih menjadi momok bagi masyarakat. Sebab tidak semua petani mendapatkan kuota pupuk subsidi.
3. Pengelolaan Pariwisata dan Potensi Lokal