Sehingga, sampah organik dan anorganik sudah terpisah saat dì TPS. Hal ini untuk memudahkan petugas kebersihan dalam melakukan pengelolaan sampah sebelum dì buang ke TPA.
Bupati menambahkan, penilaian untuk meraih Piala Adipura merupakan bentuk spirit pemerintah daerah bersama masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih.
“Adipura ini bukan sebagai ending, tapi bagaimana kita dapat membentuk kepribadian masyarakat agar berprilaku hidup bersih,” tegasnya.
Sementara, Kepala DLH OKU Timur, Feri Hardiansyah mengatakan, peninjauan ini dìlakukan menindak lanjuti hasil rapat bersama Kementerian LHK beberapa waktu lalu.
“Kolaborasi pembenahan menjadi kunci pengoptimalan nilai Adipura. Secepatnya mengenai RTH, pengelolaan sampah, pemilahan dan pengomposan langsung kita benahi,” ucapnya.
Sebagai leading sektor program adipura sambung Feri, ia mengajak para penanggungjawab titik pantau agar segera melakukan langkah-langkah konkrit.
“Kami semua tim terlibat dalam pemantauan Adipura akan bekerja seoptimal mungkin. Jika semua upaya sudah dìlakikan, aemoga nanti hasilnya bisa meraih penghargaan Piala Adipura Tahun 2023,” pungkas Feri. (gas).