Sementara, Imam Budi Utomo Kepala Pusat Bahasa Kemendikbudristek mengatakan, FTBI merupakan bentuk apresiasi dari proses agenda besar Revitalisasi Bahasa Daerah, (RBD).
Bahkan, FTBI di Kabupaten OKU Timur merupakan FTBI terinovatif dalam pelaksanaanya. Sebab keterlibatan masyarakat dalam kegiatan tersebut terlihat jelas.
“Mulai dari penggunaan Homestay, Stand UMKM serta ramainya pengunjung dalam pelaksanaan FTBI ini,” ungkapnya.
Pj Gubernur Sumsel melalui Asisten III Kurniawan mengatakan, hasil dari pemetaan. Bahasa Provinsi Sumsel menjadi 6 bahasa, yakni Lematang, Ogan, Komering, Melayu, Padamaran dan Palembang.
“Ini harus kita jaga karena bahasa daerah merupakan budaya yang harus kita lestarikan bersama,” ujarnya.
Kemudian, Wabup OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha memaparkan, dalam melestarikan bahasa Ibu khususnya Bahasa Komering.
Pemkab OKU Timur melalui Dìsdikbud telah memasukkan muatan lokal Bahasa Komering kedalam pelajaran SD dan SMP.
“Kita juga telah melaunching kamus Bahasa Komering dan juga punya aksara kaganga,” jelas Wabup Yudha.
Kemudian, Ketua Pelaksana kegiatan Vita Nirmala MPd menjelaskan, Kabupaten OKU Timur menjadi Pemkab terinovatif dalam kegiatan FTBI Provinsi Sumatera Selatan tahun ini.
“Untuk itu Bupati OKU Timur menerima penghargaan yang dìserahkan saat pembukaan FTBI 07 November 2023 lalu,” jelasnya.
Selain itu, Kabupaten OKU Timur juga terpilih sebagai juara umum tingkat provinsi dalam FTBI 2023 ini.
Dìmana dari 10 cabang lomba, OKU Timur berhasil keluar sebagai jawara pada 6 bidang lomba yang ada.
“Untuk FTBI 2024 akan dìhelat dì Kabupaten OKU Selatan. Harapannya kegiatan kedepan lebih meriah dan melibatkan banyak peserta,” bebernya. (gas).