Sementara, Imam Budi Utomo Kepala Pusat Bahasa Kemendikbudristek mengatakan, FTBI merupakan bentuk apresiasi dari proses agenda besar Revitalisasi Bahasa Daerah, (RBD).
Bahkan, FTBI di Kabupaten OKU Timur merupakan FTBI terinovatif dalam pelaksanaanya. Sebab keterlibatan masyarakat dalam kegiatan tersebut terlihat jelas.
“Mulai dari penggunaan Homestay, Stand UMKM serta ramainya pengunjung dalam pelaksanaan FTBI ini,” ungkapnya.
Pj Gubernur Sumsel melalui Asisten III Kurniawan mengatakan, hasil dari pemetaan. Bahasa Provinsi Sumsel menjadi 6 bahasa, yakni Lematang, Ogan, Komering, Melayu, Padamaran dan Palembang.
“Ini harus kita jaga karena bahasa daerah merupakan budaya yang harus kita lestarikan bersama,” ujarnya.
Kemudian, Wabup OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha memaparkan, dalam melestarikan bahasa Ibu khususnya Bahasa Komering.
Pemkab OKU Timur melalui Dìsdikbud telah memasukkan muatan lokal Bahasa Komering kedalam pelajaran SD dan SMP.
“Kita juga telah melaunching kamus Bahasa Komering dan juga punya aksara kaganga,” jelas Wabup Yudha.