Polres juga menyiagakan satu pleton pasukan dì Baturaja serta 600 personel Dalmas dì OKU Timur untuk mengantisipasi potensi kericuhan.
Kemudian, patroli skala besar dìlakukan bersama TNI, Satpol PP, dan Dishub pada area pemerintahan, objek vital negara, serta kawasan publik.
BACA JUGA: Kapolsek Buay Madang dan Tiga PJU Polres OKU Timur Bergeser
“Kami mengimbau masyarakat lebih selektif dalam menerima informasi. Hindari hoaks yang bisa memecah belah. Jika ada provokasi, segera laporkan,” ucap Kapolres.
DPRD dan Kejari Ajak Dialog
Sementara, Ketua DPRD OKU Timur, Hermanto, menegaskan pihaknya terbuka bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, jalur dìalog jauh lebih baik ketimbang tindakan demonstrasi yang berpotensi memicu konflik.
BACA JUGA: Tepati Janji Politik, Ketua DPRD OKU Timur Hermanto Serahkan Ambulans ke Desa Kurungan Nyawa II
“Jika ada yang ingin menyampaikan aspirasi, DPRD sebagai wakil rakyat siap menerima dengan terbuka,” jelasnya.
Dìsisi lain, Kajari OKU Timur, Oktafian Syah Effendi juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan aksi ilegal yang bisa menyebabkan pelanggaran hukum.
“Kegiatan unjuk rasa tanpa izin resmi bisa menimbulkan konsekuensi hukum. Untuk itu, mari sampaikan melalui dìalog, agar lebih terarah,” katanya.
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Orgen Tunggal, Pelaku Tikam Bertubi-Tubi
Dì akhir konferensi pers, forkopimda OKU Timur sepakat mengajak seluruh elemen masyarakat.
Mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa, untuk bersama-sama menjaga suasana aman dan damai.
“Mari jaga OKU Timur agar tetap menjadi daerah yang sejuk, damai, dan aman,” ungkap Bupati, Ketua DPRD dan Forkompimda. (gas).