Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi menjelaskan, motif kasus pembunuhan tragis ini berawal dari pelaku sakit hati kepada korban.
Pelaku ini kata Kapolres, mengaku sering dìpalak oleh korban. Terhitung sudah sebanyak 5 kali pelaku dìmintai uang secara paksa oleh korban.
“Jadi pelaku ini sakit hati terhadap perlakukan korban yang sering meminta uang. Bahkan, korban sering marah jika pelaku tidak memberi,” ungkap Kapolres saat press release, Jumat 30 Agustus 2024.
Sebelum terjadinya pembunuhan ini, pada Jumat 30 Agustus 2024 pagi sekitar pukul 06.00 Wib pelaku bertemu dengan korban.
Saat pertemuan itu, pelaku dan korban terlibat cekcok mulut. Bahkan korban juga sempat menantang pelaku.
“Kau melok i aku kekebun sawit kalau melawan,” ungkap korban menantang pelaku.
Mendengar tantangan dari korban, pelaku yang sebelumnya telah naik pitam dan kesal lalu menuruti ajakan korban.
Pelaku lalu mencari keberadaan korban dì area perkebunan sawit sesuai ajakan korban. Setelah bertemu keduanya langsung terlibat perkelahian.