“Sudah hampir setengah bulan ini susah cari minyak. Kalaupun ada itu juga harganya selangit, mencapai Rp 25 ribu perliter,” keluhnya.
Ia mengatakan, yang anehnya meskipun dìpasar dan ritel modern minyak goreng langka. Tapi ada saja oknum yang tetap berjualan dan ada stok tapi dìjual dengan harga tinggi.
“Jadi minyak langka ini seolah ada permainan dari distributor dan pengecer. Buktinya dìpasar langka, tapi ada juga yang jual ecer dengan harga tinggi,” katanya.
Ia berharap minyak goreng langka ini segera ada tindakan dan solusi dari pemerintah daerah.
“Terlebih kepada pak polisi, mohon untuk dìsidak dan dìcek toko-toko penjual minyak goreng. Siapa tahu hal ini sengaja dìtimbun agar harganya mahal karena minyak langka,” tegasnya.
Hal senada juga dìsampaikan Vina seorang ibu rumah tangga dì wilayah Martapura.