Jadi Korban Bobol Rekening, Uang Pengusaha Sembako dì OKU Timur Rp 1,4 Miliar Hilang, Begini Ceritanya

oleh
Zaniar ibu Ratna Aprianingsih pengusaha sembako asal Pasar Martapura OKU Timur kehilangan uang Rp 1,4 miliar akibat kejahatan digital bobol rekening. Foto: Indra/idsumsel

OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Dìduga menjadi korban kejahatan aplikasi digital melalui aplikasi (APK) bobol rekening.

Ratna Aprianingsih (40), salah satu pengusaha sembako asal Pasar Martapura, Kabupaten OKU Timur jadi korban bobol rekening.

Akibat kejadian ini, warga Tanjung Aman, Kelurahan Pasar Martapura, Kecamatan Martapura, OKU Timur ini kehilangan uang Rp 1,4 milliar.

Saat dìjumpai portal ini, ibu mertua korban yakni Zaniar menuturkan, ia tak mengetahui secara pasti bagaimana musibah ini terjadi.

Sebab, yang tahu detail bagaimana kronologis peristiwa bobol rekening BRI itu, adalah anak menantunya.

“Aku dak tau cakmano biso ilang cak itu bae. Anak aku yang tau ceritonyo,” ujar Zaniar saat dìtemui dìkediaman korban Ratna, dì Jalan Ki Hajar Dewantara, Tanjung Aman, Kelurahan Pasar Martapura, Selasa 31 Oktober 2023. 

Zaniar menuturkan, saat ini anaknya sedang berada dì Lampung. Namun kata dìa, sebelum uang dì rekening anaknya tersebut hilang, tidak ada mendapatkan kiriman “APK” atau klik semacam itu.

“Setahu aku, dak ado dio (anak) mendapatkan kiriman “APK” ataupun klik semacam kiriman APK undangan dan sebagainya,” ungkap wanita yang akrab dìsapa Upik ini.

Ia juga sempat heran, kok tiba-tiba uang dalam rekening bisa hilang begitu saja. Apalagi pihak Bank itukan ada pengamanannya.

“Tapi yang tahu detail kejadian itu anak menantu saya sama suaminya,” ungkapnya. 

Awal mula ketahuan uang itu hilang, cerita Zaniar, ketika anaknya mau membayarkan belanja bawang putih untuk usaha dagangan.

Ketika mau tranfer via BRImo (aplikasi mobil banking BRI) tiba-tiba tidak bisa.

“Waktu mau tranfer itu seingat saya tanggal merah 1 Muharam. Karena tidak bisa, jadi dìkiranya mungkin gangguan,” ceritanya.

Besoknya kata Zaniar, anaknya mencoba tranfer lagi untuk pembayaran bawang putih tersebut.

Saat itulah dìketahui kalau uang dalam rekening anaknya raib dan sudah kosong.

“Jadi seluruhnya terkuras, total isi nya sekitar Rp 1,4 milliar,” ungkapnya.

Ia mengakui, uang anaknya tersebut terkumpul dari usaha dagang kelontongan dì Pasar Martapura, dan ada juga usaha dì Lampung.

“Jadi anak saya itu usaha dagang inilah. Menantu saya Ratna yang ngurus soal keuangan,” ujarnya. 

Zaniar menceritakan, uang yang hilang tersebut rencananya untuk membeli tanah dì wilayah Kota Lubuklinggau.

“Anak saya itu memang ada tabungan dì rumah hasil usahanya. Rencana uang itu mau beli tanah,” katanya. 

Karena mau menyiapkan pembayaran tanah, jadi uang itu dìmasukan ke rekening BRI

“Dalam rekening ada Rp 700 jutaan. Kemudian dìmasukan lagi Rp 700 juta. Sewaktu-waktu mau bayaran pembelian tanah nanti tinggal dìtranfer,” bebernya.

Zaniar merasa sedikit lega, mendengar kabar bahwa pelaku pembobol rekening anaknya itu sudah tertangkap.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polda Sumsel atas ungkap kasus terdebut.

Namun dìsisi lain, ia berharap uang anaknya yang hilang itu bisa kembali. “Harapannya uang anak saya bisa kembali,” ujarnya.

Dìlansir dari sumeks.co,  Tim Siber Polda Sumsel butuh waktu selama 2 bulan mengejar pelaku bobol rekening bank seorang ibu rumah tangga (IRT) dì Palembang.

Targetnya pelaku selama ini adalah mengirimkan undangan tilang ke nomor-nomor telepon premium.

Petugas Subdit Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel, pimpinan AKBP Fitriyanti SE akhirnya sukses meringkus tersangka, inisial ES.

Dìketahui, pemuda inisial ES ini baru umur 23 tahun, pemuda asal Tulung Selapan, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan.

No More Posts Available.

No more pages to load.