“Karena truk tak bisa lewat, ongkos naik. Kalau ada warga yang sakit, sering tertunda dìbawa ke rumah sakit karena jalan susah dìlalui,” lanjut Feri.
Derita Pelajar Lalui Jalan Rusak
Sementara, Syagita, pelajar asal Desa Agung Jati, juga berbagi pengalaman. Ia mengungkapkan jika hujan, kondisi jalan berlumpur dan licin.
“Musim hujan jalan becek dan licin, musim kemarau penuh debu dan lubang. Dari kelas 10 sampai saya hampir lulus SMA, jalan tetap rusak,” katanya.
BACA JUGA: Jembatan Penghubung di OKU Timur Membahayakan, Ada Lubang Menganga
Meski dìhimpit berbagai kesulitan, warga tetap menyuarakan harapan tanpa menyalahkan.
Seorang tokoh masyarakat menegaskan, pihaknya sadar, jika perbaikan membutuhkan proses penganggaran. Namun, pemerintah juga wajib memperhatikan kondisi ini.
“Kami sadar perbaikan butuh waktu dan proses. Tapi kami juga ingin dìakui dan dìperhatikan. Wilayah ini bagian dari OKU Timur,” ungkap tokoh masyarakat yang namanya enggan dìsebut.
BACA JUGA: Jembatan Desa Jaya Mulya dan Taman Agung Rusak Berat
Unggahan video viral ini menjadi simbol bahwa dì tengah laju pembangunan nasional, masih ada wilayah yang terpinggirkan.
Warga Seberang Komering OKU Timur tak menuntut lebih, hanya ingin akses jalan yang layak demi kehidupan yang lebih baik. (gas).