OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM – Kasus perceraian dì Kabupaten OKU Timur masih terbilang tinggi.
Tingginya kasus perceraian sepanjang tahun 2024 (Januari-Mei) dìdominasi oleh faktor judi online (judi slot).
Berdasarkan data Pengadilan Agama Kelas II Martapura, periode Januari – Mei 2024. Tercatat ada 385 permohonan perkara.
Dìmana dari 358 permohonan perkara, terdapat 355 merupakan perkara perceraian dan sisaanya perkara lain.
Kemudian dari 355 perkara perceraian ini, 74 yakni perkara cerai talak dan 281 perkara cerai gugat.
“Cerai talak pemohonnya laki-laki. Sedangkan cerai gugat pemohonnya perempuan,” ungkap Kepala Pengadilan Agama Kelas II Martapura, Yunizar Hidayati, SHI melalui Humas, Ja’far Shiddiq Sunariya.
Ja’far menjelaskan, dari 355 perkara perceraian tersebut, 264 perkara telah menapat putusan dari Pengadilan Agama Kelas II Martapura.
Dari fakta persidangan kata Ja’far, terungkap berbabagi faktor penyebab perceraian terjadi.
Salah satunya karena suami hobi main judi slot atau judi online. Hal ini faktor penyumbang terbanyak perceraian dì Kabupaten OKU Timur.
Akibat judi slot, terjadi perselisihan dan pertengkaran hingga berujung ke perceraian.
“Kasus judi ini paling banyak yakni 207 kasus. Akibatnya menyebabkan perselihan dan pertengkaran terus menerus hingga berujung perceraian,” paparnya.
Dari perjudian tambah Ja’far biasanya merambah ke mabuk-mabukan dan narkoba.
Lalu menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga, yang mengakibatkan pertengkaran terus menerus hingga berujung perceraian.
Kemudian, penyebab kasus perceraian lainnya bermula salah satu pihak meninggalkan pasangannya. Yakni sebanyak 27 kasus.
Selanjutnya, faktor ekonomi sebanyak 15 kasus dan murtad 1 kasus. Lalu karena hukuman penjara terdapat 2 kasus.
Ja’far menjelaskan, Pengadilan Agama sebenarnya merupakan penyelesaian terakhir.
Namun untuk menekan tingginya angka perceraian harus ada peran banyak pihak. Mulai dari pihak desa dan kecamatan hingga Pemkab OKU Timur.