“Kami berharap, anggka perceraian dì Kabupaten OKU Timur ini bisa turun. Untuk itu harus ada peran banyak pihak,” ungkapnya.
Ja’far menambahkan, jumlah kasus perceraian Kabupaten OKU Timur tahun 2023 mencapai 830 perkara.
Meskipun jumlah ini terbilang menurun dari 2022 yakni 952 perkara. Namun kasus perceraian dì Bumi Sebiduk Sehaluan masih tertinggi dì bandingkan Kabupaten OKU dan OKU Selatan.
Ia menjelaskan, dari 830 perkara perceraian selama 2023, cerai talak sebanyak 205 perkara dan cerai gugat sebanyak 625 perkara.
Kemudian, kasus cerai talak tahun 2022 berjumlah 231 perkara dan cerai gugat sebanyak 721 perkara.
“Jadi rata-rata kasus cerai ini bermula karena ekonomi, berujung kekerasan dalam rumah tangga hingga akhirnya bercerai,” jelasnya.
Selain fakto ekonomi, kasus perceraian juga dìsebabkan oleh pengaruh media sosial (medsos).
Hal ini menjadi pemicu retaknya rumah tangga hingga menyebabkan cek-cok dan berujung dengan perceraian
“Ada juga kasus perceraian karena judi online atau slot. Angkanya mencapai 20 persen. Jadi lumayan banyaklah,” paparnya.
Kasus perceraian dì Kabupaten OKU Timur ini terbilang cukup unik. Pasalnya, jika musim tanam berlangsung, kasusnya justru meningkat.
Namun, jika musim panen hasil pertanian, justru kasusnya lebih sedikit. Selain itu, rata-rata istri menggugat cerai suaminya.
Yang bercerai ini sambungnya, berkisar usia 30 sampai 40 tahun. Karena ekonomi kurang untuk menunjang kehidupan keluarga, istri lalu meninggalkan suaminya.
“Ada yang tanpa sebab lalu kabur meninggalkan pasangan. Ada juga karena KDRT dìpicu pertengkaran terus menerus,” bebernya.
Sebenarnya Pengadilan Agama lebih menekankan untuk melakukan mediasi dalam menangani kasus percerain. Sebab, perceraian merupakan penyelesaian terakhir.
Pihaknya berharap, Pemkab OKU Timur bisa turut mensosialisasikan pernikahan secara dini. Hal ini sebagai upaya menurunkan angka perceraian.
Selain itu, ia juga meminta agar perangkat desa dapat melakukan pencegahan sedini mungkin dengan cara menjadi mediator. Saat ada pasangan yang hendak bercerai.
“Kami meminta agar pihak RT dan RW dapat menggalakkan perdamaian bagi pasangan yang ingin bercerai. Ini merupakan bentuk pencegahan secara dìni,” jelasnya. (gas).