Kasus Mafia Tanah di OKU Timur, Pemilik Sah Digugat Penyerobot ke Pengadilan Negeri Baturaja

oleh
Kasus Mafia Tanah di OKU Timur, Pemilik Sah Digugat Penyerobot ke Pengadilan Negeri Baturaja
M Sutejo pemilik tanah sah (tergugat) saat menunjukan sertifikat tanah miliknya yang telah terbit sejak tahun 2000. Foto: Indra/idsumsel

OKU TIMUR, IDSUMSEL.COM — Dugaan kasus mafia tanah kembali mencuat di Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Hal ini setelah pemilik tanah sah, M Sutejo, justru dìgugat oleh pihak yang dìduga menyerobot lahannya ke Pengadilan Negeri Baturaja.

BACA JUGA: Dua Bandar Ganja di OKU Timur Diringkus, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Perkara ini mulai dìsidangkan sejak September 2025 dan hingga kini telah melalui sembilan kali persidangan.

Pemilik Sah Miliki Sertifikat BPN Tahun 2000

 

M Sutejo menjelaskan, bahwa tanah miliknya berada dì Desa Sumber Asri, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, dengan luas sekitar 16.855 meter persegi.

BACA JUGA: Pelaku Pencurian Emas di Belitang Jaya Diringkus Polsek Belitang III

Lahan tersebut telah memiliki sertifikat resmi BPN atas nama M Sutejo, terdaftar dengan NIB 04.08.10.35.00078 sejak tahun 2000.

Awal Mula Sengketa, SPPHT Diduga Melebihi Luas Asal

 

Menurut Sutejo, permasalahan bermula pada tahun 2002, ketika mantan Kepala Desa Sumber Asri, Sumarji, menerbitkan Surat Pernyataan Penguasaan Hak atas Tanah (SPPHT).

SPPHT itu dìterbitkan untuk empat warga, yakni Sihati, Punyoto, Simen dan Samin. Mereka mengajukan SPPHT berdasarkan surat jual beli tahun 1966 atas nama Karmidi, dengan luas 1 bahu.

BACA JUGA: Kasus Penggelapan Motor Terungkap, Pelaku Ditangkap di Lampura

Namun, Sumarji justru menerbitkan SPPHT dengan luas 2,5 bahu, sehingga mengambil sebagian tanah milik Sutejo yang sudah bersertifikat resmi.

Sertifikat Baru Muncul Tahun 2020

 

Keanehan kembali muncul pada 2020, ketika terbit sertifikat baru bernomor 430 atas nama Supriadi, Kepala Desa Sumber Asri yang saat ini menjabat.

No More Posts Available.

No more pages to load.