Meski demikian, pihak keluarga juga sangat bahagia. Sebab walaupun usainya lebih dari satu abad, orang tua mereka masih dìberikan kesempatan oleh Allah, untuk menunaikan salah satu rukun islam.
Menurut Ngadiem, keberangkatan ayah mereka merupakan rahmat dari Allah. Terlebih saking bahagianya mereka menggelar syukuran dan yasinan sebelum pemberangkatan.
Hal ini tak lain, untuk memanjatkan doa, agar perjalanan ibadah haji orang tua mereka bisa lancar. Dan tetap sehat, kuat hingga kembali lahi ke tanah air.
“Kalau saya sudah haji, berangkat bersamaan dengan adik saya nomor 3 yang perempuan. Semoga cita-cita ayah kami semua anaknya bisa haji juga,” tutupnya.
Sementara, Kakankemenag OKU Timur H Ishak Putih membenarkan bahwa salah satu jamaah haji asal OKU Timur tahun ini usianya paling tertua dì Sumatera Selatan.
“Masya Allah ini luar bisa sekali, terlebih semangat beliau untuk menunaikan rukun islam yang ke-5 ini betul-betul kuat,” ungkap Ishak.
Mudah-mudahan semua Jamaah kita sehat walafiat dan bisa menjalankan ibadahnya dengan khusuk.