Selain komiten pemerintah daerah dan desa, berjalannya desa bersinar juga bergantung terhadap anggaran.
“Karena desa bersinar tentu menggunakan anggaran, salah satunya membentuk relawan bersinar dan sosialisasi,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, AKBP Efriyanto tak henti-henti menghimbau masyarakat khususnya dì Kabupaten OKU Timur untuk tidak mengkonsumsi narkoba.
Mulai dari narkoba jenis ganja, ekstasi, sabu-sabu hingga berbagai jenis lainnya. Sebab jika telah berteman dengan narkoba dìpastikan masa depan akan suram dan tentu merugikan diri sendiri hingga orang lain.
Bahkan, BBNK OKU Timur sangat terbuka jika ada masyarakat yang ketergatungan dengan narkoba untuk merehab diri.
“Bagi yang mau rehab kita sangat terbuka dan tidak akan dìpenjara sebab itu dìlindungi undang-undang,” ucapnya.
Untuk itu kata Efri, sangat dìsayangkan jika kesadaran masyarakat terkait rehab ini masih minim.
“Untuk rehab rawat jalan kuotanya tidak ada batasan. Berapapun masyarakat yang ingin rehab akan kita layani,” katanya.
Berbeda dengan rehab rawat inap, dìmana kata Efri untuk rehat rawat ini ada slotnya dan tergantung dengan daya tampung tempat rehab yang dìtuju.
“Rehab itu gratis. Semua dìtanggung pemerintah pusat. Untuk itu bagi masyarakat yang masih ketergantuan, lebih baik rehab. Agar masa depan bisa lebih baik,” tambahnya. (gas).