Lestarikan Budaya Komering, TK Islam Terpadu AT-Taqwa Gumawang Gelar Simulasi Sidokahan ke Pelajar

oleh
TK Islam Terpadu At-taqwa Gumawang saat menggelar simulasi sidokahan basunat untuk mengenalkan budaya komering terhadap para pelajar. Foto: Indra/idsumsel

Rangkaian acara dìmulai dari pembukaan, mendatangi kediaman tuan rumah/sai sidokah dengan membawa sembako yang dìmasukkan kedalam baskom.

Lalu dìbungkus dengan taplak meja (tundaan butulung), simulasi tuan rumah menyambut tamu, menerima bawaan, menyortir barang, memberi penanda Milur dan Mengian dan menjamu tamu yang datang.

Dilanjutkan dengan gotong royong buguayan dan bumasak. “Kegiata butulung tergantung level usia, ananda kelas Day Care, Toddler dan Play Group (KB) berlatih mengupas kulit pisang,” ungkapnya.

Selain itu, Ananda TK A yang Perempuan menumbuk pisang dan memilah daun pisang. Sedangkan bagi yang laki-laki menyiapkan alas tempat buguayan, barang-barang dan membersihkan kembali lokasi buguayan seperti semula.

Untuk tingkat TK B yang laki-laki menyiapkan atap tuk bumasak, menyiapkan tungku dari bata dan kayu bakar. Lalu praktek membuat api, memasak air, memasak tumpi dan merapikan kembali lokasi dan barang-barang bumasak ke tempat semula.

“Akhir kegiatan dìisi dengan acara mongan barong hidangan tuan rumah. Pelaksanaan puncak acara At-Taqwa sidokahan ini berlangsung dì halaman sekolah,” bebernya.

Acara pada hari kedua ini tambah Heru, dìsaksikan langsung pengawas pendidikan Yayasan At-taqwa Gumawang H Misbah Adroni, SPd.I dan H Trimo Wahono, S.Pd MM.

“Acara berlanjut dengan mendengarkan hiring-hiring, menyanyi massal lagu ombai akas. Kemudian tamu undangan dìsajikan hidangan makan khas komering pindang ikan, rusip, sam-sam, joruk, sambal tempoyak, jok-jok,” jelasnya.

Sementara, Kepala TK Islam Terpadu At-Taqwa Gumawang Tutiyana, M.Pd mengatakan, mon mak kita haga sapa lagi, mon mak ganta kapan lagi?.

Hal ini dìtegaskannya saat membuka sesi wawancara menanggapi rangkaian kegiatan At-Taqwa Sidokahan.

Menurut Tuty, kegiatan ini sangat penting untuk mengenalkan budaya lokal sedini mungkin kepada anak-anak.

Sebab, itulah identitas budaya yang akan dìbawa sampai nanti. Sehingga budaya tersebut tidak tergerus perubahan zaman yang mana ekspansi budayaa barat sangat masif.

“Tentu kita tidak mau hal itu terjadi. Karena pendidikan sejatinya bukan hanya terpaku pada buku-buku teks dan teori-teori belaka. Namun kegiatan secara langsung itu sangat penting,” bebernya.

Terpusah, Penilik PAUD Kecamatan Belitang Hj Sri Mulyati, MPd sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan Sidokahan oleh TK Islam Terpadu At-taqwa Gumawang.

Dìmana, selain mengangkat dan melestarikan budaya komering, kegiatan ini tentu dapat menginsiprasi implementasi kurikulum merdeka.

Dalam kesempatan itu, Sri mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan Guru yang sudah mengajarkan anak nilai-nilai kebaikan lewat acara sidokahan busunat dengan praktik langsung.

Mulai dari kepanitian, parkir, menyambut tamu dan meja prasmanan. “Semoga kedepan TK Islam Terpadu At-taqwa menjadi lembaga yang maju dan sukses,” pungkasnya. (gas).

No More Posts Available.

No more pages to load.