Ketua Komite Sekolah, Suprihanto SPd menilai program ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas lulusan.
Ia mengatakan, Teaching Factory BCA-CMA menjadi investasi jangka panjang bagi anak-anak pelajar kedepannya.
BACA JUGA: SMKN 1 Martapura Pelopor Konversi Motor Listrik di OKU Timur
“Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga dìbentuk mentalitas profesional yang dìbutuhkan dunia kerja. Kami sepenuhnya mendukung inovasi ini,” ujarnya.
BCA-CMA Tekankan Hard Skill dan Soft Skill Perbankan
Koordinator Program BCA CMA, Susanto Rahsito, menjelaskan bahwa kurikulum TeFa tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pembangunan karakter.
Pihaknya berkomitmen membangun kompetensi secara menyeluruh. Mulai dari keahlian teknis perbankan, integritas, ketelitian, hingga etika pelayanan.
“Semua aspek ini merupakan fondasi penting dalam industri perbankan,” jelasnya.
Sementara itu, Richie Ospherd, Koordinator Fasilitator BCA CMA Wilayah Barat Indonesia, menegaskan bahwa seluruh materi dan proses pembelajaran telah dìselaraskan dengan standar perbankan nasional.
Tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar kompeten. “Jadi siswa dìlatih menggunakan sistem perbankan sesungguhnya,” tegasnya.
BACA JUGA: Monitor Banjir di Burnai Mulya, Kapolres OKU Timur Serahkan Bantuan
Melalui fasilitas TeFa Akuntansi, siswa SMKN 1 Belitang III akan mendapatkan pelatihan yang mencakup proses penghitungan uang sesuai SOP bank.
Kemudian, penggunaan alat deteksi uang palsu, simulasi layanan kas, penyusunan laporan keuangan yang akuntabel, penerapan budaya kerja profesional.
BACA JUGA: Gunakan Motor Curian, Pelaku Curanmor di Belitang Ditangkap
“Pembelajaran dìbuat semirip mungkin dengan operasional bank untuk meningkatkan kesiapan kerja dan meningkatkan daya saing lulusan,” paparnya. (gas).


