Soal pengolahan daging entok yang terkenal agak bau amis, LKL memiliki cara pengolahan khusus.
Bahkan saat dìsantap daging entok tidak sedikitpun berbau dan juga teksturnya lembut dan nikmat.
“Kita punya cara tersendiri dalam mengolah daging entok. Makanya tidak bau, dagingnya juga lembut dan sangat endulita,” beber Dìna.
Menurut Dina, sate entok ini tidak seperti sate kambing dan sate ayam pada umumnya. Terutama dalam pengolahannya.
“Jadi untuk sate entok ini semuanya daging, tidak ada kulit ataupun gaji (lemak). Dìtambah kuah kacang, irisan bawang dan acar,” ujarnya.
Mengenai harganya, sate entok ini dì bandrol dengan harga yang cukup terjangkau. Yakni Rp 40 ribu perporsi dan Rp 45 ribu jika pakai nasi.
“Memang harganya beda dengan sate ayam atau kambing. Sebab bahan baku entok saat ini lumayan mahal,” jelasnya.